Survey Drone Lidar di Kalimantan - April 2025

Proyek Lidar di Kalimantan menggunakan DJI Zenmuse L1

PROYEK

5/19/20253 min read

Pembangunan di suatu lokasi di Kalimantan Timur, menuntut ketersediaan data geospasial yang akurat dan mutakhir. Salah satu teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah pemetaan menggunakan LiDAR (Light Detection and Ranging). Teknologi ini memungkinkan akuisisi data topografi dengan resolusi tinggi, bahkan di wilayah berhutan lebat sekalipun, sehingga sangat sesuai untuk karakteristik wilayah Kalimantan. Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai bagian dari penyediaan data dasar untuk perencanaan tata ruang dan infrastruktur di wilayah. Area of interest di lokasi ini memiliki luas sebesar 590 hektar. Dengan vegetasi 80% terbuka dan aksesbilitas mudah.

Ground Control Points

Untuk mendukung akurasi georeferensi data LiDAR dan validasi vertikal, dilakukan pengukuran titik kontrol darat (Ground Control Point/GCP) dengan metode survei GNSS diferensial. Titik-titik ini berfungsi sebagai acuan posisi dalam proses koreksi data point cloud serta validasi ketelitian vertikal produk akhir seperti DEM dan DSM.

Syarat dari GCP adalah sebagai berikut:

1. Tersebar merata dan melingkupi sekeliling dari area kerja.

2. GCP berupa objek premark, yang berupa tanda dipasang di tanah, dan dapat ditentukan bagian dari tanda tersbut sebagai sebuah titik.

3. Pengukuran GCP harus menggunakan GNSS Receiver tipe Geodetik dengan ketelitian harus lebih teliti 3 kali dari resolusi foto udara. Contoh, apabila ground sampling distance dari foto udara adalah 3cm maka ketelitian horisontal GCP minimal di 1cm (10mm).

4. Semua GCP harus terikat pada BM setempat, sesuai dengan keperluan pember kerja. Apabila tidak ada BM setempat, maka harus diikatkan kepada Jaring Kerangka Nasional yang sudah dibuat oleh BIG dan BPN.

Gambar 1. Sebaran GCP melingkupi sekeliling area kerja

Gambar 2. Salah saru Premark di Lapangan (kiri) dan Instalasi Base Station di Bench Mark (kanan)

Pengukuran GCP dilakukan menggunakan dua unit GNSS Receiver Trimble R8s LT. Satu sebagai base station, dipasang di BM IKN 046, satu lagi sebagai rover dipasang di titik premark.

Trimble R8s LT adalah penerima GNSS profesional yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengukuran geospasial dengan akurasi tinggi dan fleksibilitas yang dapat disesuaikan. Dilengkapi dengan chipset Trimble Maxwell 6 dan teknologi Trimble 360 tracking, alat ini mampu melacak sinyal dari berbagai konstelasi satelit seperti GPS, GLONASS, BeiDou, dan SBAS untuk memastikan kinerja optimal di berbagai kondisi lapangan. Trimble R8s LT mendukung metode pengukuran statik, kinematik, dan real-time kinematic (RTK) dengan akurasi sentimeter, menjadikannya ideal untuk survei tanah, konstruksi, dan pemetaan infrastruktur. Dengan konektivitas lengkap melalui radio UHF, modem seluler, dan Bluetooth, serta kemampuan operasional hingga beberapa jam dengan baterai internal, Trimble R8s LT memberikan solusi yang andal, efisien, dan mudah digunakan bagi para profesional survei dan pemetaan. Spesifikasi Trimble R8S LT bisa dibaca di link berikut: spesifikasi-trimble-r8s-lt.

Titik bench mark atau titik tetap merupakan elemen fundamental dalam pekerjaan survei dan pemetaan yang berfungsi sebagai referensi posisi dan elevasi yang telah ditentukan dengan akurasi tinggi. Titik ini biasanya ditandai secara permanen di lapangan menggunakan pilar, pasak, atau pelat logam yang dilengkapi keterangan koordinat dan ketinggian hasil pengukuran geodetik. Keberadaan bench mark memungkinkan setiap kegiatan pengukuran dilakukan secara konsisten dan terhubung dengan sistem referensi nasional atau global. Dengan demikian, bench mark memastikan integritas, keseragaman, dan keterbandingan hasil survei di berbagai waktu dan lokasi, sekaligus menjadi rujukan penting untuk validasi dan kontrol kualitas data spasial. Berikut adalah koordinat titik bench mark yang digunakan yakni BM IKN 046 yang sudah diketahui sebelumnya.